Hakekat dan Karakteristik IPS
“PEMBELAJARAN IPS AUD”
Dosen Pengampu: Dodi Harianto, M.Pd.I
Kelas:V A
KELOMPOK 1:
1. Ananda Febyza Ika Putri (TRA151745)
2. Ema Rasti Marwira (TRA1517 )
3. Fazalina (TRA1517 )
PENDIDIKAN ISLAM ANAK USIA
DINI FAKULTAS TARBIYAH dan KEGURUAN
UIN SULTHAN THAHA SAIFUDDIN
JAMBI TAHUN 2017
KATA PENGANTAR
Puji
dan syukur kehadiran tuhan yang maha kuasa atas segala rahmat yang
diberikan-Nya sehingga tugas makalah “Pembelajaran IPS AUD” dengan dosen
pengampu bapak Dodi Harianto, M.Pd.I ini dapat saya selesaikan. Makalah ini
saya buat sebagai kewajiban untuk memenuhi tugas. Dalam kesempatan ini, penulis
mengucapkan terimakasih yang dalam kepada semua pihak yang telah membantu
menyumbangkan pendapat mereka demi terwujudnya makalah ini. Akhirnya saran dan
kritik pembaca yang dimaksud untuk mewujudkan kesempurnaan makalah ini penulis
sangat hargai.
DAFTAR
ISI
COVER..........................................................................................................................
KATA PENGANTAR...............................................................................................
DAFTAR
ISI................................................................................................................
BAB I:
PENDAHULUAN
A.
Latar Belakang...................................................................................................
B.
Rumusan
Masalah...........................................................................................
C.
Tujuan.....................................................................................................................
BAB II:
PAMBAHASAN
A.
Pengertian dan Hakekat Ilmu Pengetahuan Sosial........................
B.
Karakteristik Ilmu Pengetahuan Sosial.................................................
BAB
III: PENUTUP
A. Kesimpulan...............................................................................................................
B. DAFTAR PUSTAKA................................................................................................
BAB I PENDAHULUAN
A. LATAR BELAKANG
Setiap orang sejak
lahir, tidak terpisah dari manusia lain, khususnya dari orang tua dan lebih
khusus lagi dari ibu yang melahirkannya. Sejak saat itu si bayi telah melakukan
hubungan dengan orang lain, terutama dengan ibunya dan dengan anggota keluarga
lainnya. Meskipun masih sepihak, artinya dari orang-orang lebih tua terhadap
dirinya hubungan sosial itu telah terjadi. Tanpa hubungan sosial dan bantuan
keluarga lain, terutama dari ibunya si bayi, si bayi tidak akan berdaya dan
tidak mampu berkembang menjadi manusia dewasa. Selanjutnya dalam pertumbuhan
dan perkembangan jasmani, rohani sesuai dengan penambahan umur serta pengalaman
terhadap kehidupan masyarakat di sekitarnya makin berkembang dan meluas. Hal
tersebut membutuhkan atau terbina melalui pengetahuan sosial, hanya tentu saja
berkenaan dengan namanya, sangat tergantung pada pernah sekolah atau tidak.
Sebutan sebagai pengetahuan sosial atau resminya Ilmu Pengetahuan Sosial (IPS)
baru diketahui secara formal ketika kita bersekolah. Dengan demikian maka Ilmu
Pengetahuan Sosial (IPS) dianggap sebagai ilmu yang mempelajari tentang manusia
serta untuk mempolakan sejauh mana manusia itu berhubungan dengan orang lain
dalam suatu kelompok.
B. RUMUSAN MASALAH
1. Apa hakekat ilmu pengetahuan sosial ?
2. Apa karakteristik ilmu pengetahuan sosial ?
C. TUJUAN
Mengetahui hakekat dan
karakteristik dari ilmu pengetahuan sosial dan dapat memahami dan menerapkannya
dalam kehidupan sehari-hari.
BAB II
PEMBAHASAN
A. Pengertian dan Hakikat Ilmu Pengetahuan Sosial
(IPS)
Istilah
ilmu pengetahuan sosial sebagaimana dirancang dalam draf kurikulum 2004 memang
membingungkan untuk dicarikan definisinya, karena dalam berbagai literatur,
baik yang ditulis oleh ahli dari luar maupun dalam negeri, kita hanya mempunyai
istilah ilmu pengetahuan sosial yang merupakan terjemahan dari social studies.
Sedangkan nama IPS dalam dunia pendidikan dasar di negara kita muncul bersamaan
dengan diberlakukannya kurikulum SD, SMP dan SMU tahun 1975. Dilihat dari sisi
keberlakuannya, IPS disebut sebagai bidang studi “baru”, karena cara pandangnya
bersifat terpadu. Hal tersebut mengandung arti bahwa IPS bagi pendidikan dasar
dan menengah merupakan hasil perpaduan dari mata pelajaran geografi, ekonomi,
ilmu politik, ilmu hukum, sejarah, antropologi, psikologi, dan sosiologi.
Karena objek material kajian yang sama yaitu manusia.
Dalam bidang pengetahuan
sosial, kita mengenal banyak istilah yang kadangkadang dapat mengacaukan
pemahaman. Istilah tersebut meliputi Ilmu Sosial (Social Sciences), Studi
Sosial (Social Studies) dan Ilmu Pengetahuan Sosial (IPS). Untuk memperjelas
penggunaan istilah tersebut secara tepat, kita simak uraian berikut. IPS
merupakan studi yang mempelajari tentang masyarakat atau manusia, dan merupakan
ilmu pengetahuan sosial yang diambil dari ilmu sosial. Ada tiga istilah yang
termasuk bidang pengetahuan sosial yang terkadang membuat kita bingung dengan istilah-istilah
ini yaitu ilmu sosial (Social Sciences), studi sosial (Social Studies), dan
ilmu pengetahuan sosial (IPS). IPS itu bukanlah merupakan bidang keilmuan atau
disiplin bidang akademis tetapi merupakan bidang pengkajian tentang masalah
atau gejala sosial.
Selain itu IPS juga sering disebut istilah-istilah ekonomi,
geografi, sejarah, sosiologi, antrofologi sosial, antropologi 6 pendidikan yang
dipelajari oleh peserta didik (siswa) di tingkat dasar (SD) dan menengah.
Social Education dan social learning merupakan istilah IPS yang digunakan pada
jaman dahulu tetapi dengan bergantinya berbagai perundang-undangan maka dua
istilah ini diganti dengan istilah IPS. Dimana social education dan social
learning ini lebih menitikberatkan pada pengalaman peserta didik disekolah yang
dianggap lebih membantu peserta didik untuk mampu beradaptasi atau bergaul
dengan dimasyarakat.
Dalam pengkajiannya IPS menggunakan bidang-bidang keilmuan
yang termasuk bidang-bidang ilmu sosial. IPS tidak menitikberatkan kepada bidang-bidang
teoritis tetapi lebih pada bidang praktis dalam mempelajari masalah-masalah
sosial ataupun gejala sosial yang terdapat dilingkungan masyarakat. Begitupun
studi sosial tidak terlalu akademis namun merupakan pengetahuan praktis yang
diajarkan ditingkat persekola- han mulai dari SD samapai perguruan tinggi.
Tanpa kita sadari kita sudah mempelajari studi sosial dari
pengalaman-pengalaman kita sehari-hari baik itu melalui TV ataupun dilingkungan
sekitar. Pada hakikatnya IPS merupakan perpaduan pengetahuan sosial. Misalnya
di tingkat SD perpaduannya antara sejarah dan geografi, SMP perpaduannya antara
sejarah, geografi dan ekonomi koperasi, sedangkan di SMA perpaduannya antara
sejara, geografi, ekonomi koperasi, dan antropologi. Dan di perguruan tinggi IPS
ini dikenal dengan studi sosial dimana IPS dan Studi sosial merupakan perpaduan
berbagai keilmuan ilmu sosial.
Hakikat dari IPS terutama jika disorot dari anak
didik adalah: Sebagai pengetahuan yang akan membina para generasi muda belajar
ke arah positif yakni mengadakan perubahan-perubahan sesuai kondisi yang
diinginkan oleh dunia modern atau sesuai daya kreasi pembangunan serta
prinsip-prinsip dasar dan system nilai yang dianut masyarakat serta membina
kehidupan masa depan masyarakat secara lebih cemerlang dan lebih baik untuk
kelak diwariskan kepada turunannya secara lebih baik. 7 IPS sebagai paduan dari
sejumlah subjek (ilmu) yang isinya menekankan pembentukan warga negara yang
baik daripada menekankan isi dan disiplin subjek tersebut. Dalam Kurikulum IPS
1975, dikatakan sebagai berikut: IPS adalah bidang studi yang merupakan paduan
dan sejumlah mata pelajaran sosial. Bidang pengajaran IPS terutama akan
berperan dalam pembinaan kecerdasan keterampilan, pengetahuan, rasa tanggung
jawab, dan demokrasi. Pokok-pokok persoalan yang dijadikan bahan pembahasan
difokuskan pada masalah kemasyarakatan Indonesia yang aktual.
IPS mengemban dua
fungsi utama yaitu, membina pengetahuan, kecerdasan dan keterampilan yang
bermanfaat bagi pengembangan dan kelanjutan pendidikan siswa dan membina sikap
yang selaras dengan nilai-nilai Pancasila dan UUD 45. Setiap orang sejak lahir,
tidak terpisahkan dari manusia lain, khususnya dari orang tua, dan lebih khusus
lagi dari ibu yang melahirkannya. Sejak saat itu Si bayi telah melakukan
hubungan dengan orang lain, terutama dengan ibunya dan anggota keluarga yang
lainnya. Ada 3 aspek yang dikaji dalam proses pendidikan Ilmu Pengetahuan
Sosial (IPS), yaitu:
1. Memberikan berbagai pengertian yang mendasar (Kognitif)
2. Melatih
pekembangan berbahasa
3. Mengembangkan sikap moral yang dibutuhkan
(Apektif) Menurut Achmad,
kajian ilmu pengetahuan sosial dikembangkan dengan menggunakan
pendekatan, yaitu:
a. IPS sebagai pendidikan nilai (value education),
yakni:
1) Mendidikkan nilai-nilai yang baik yang merupakan
norma-norma keluarga dan masyarakat .
2) Memberikan klarifikasi nilai-nilai yang sudah
dimiliki siswa
3) Nilai-nilai inti/utama (core values) seperti
menghormati hak-hak perorangan, kesetaraan, etos kerja, dan martabat 8 manusia
sebagai upaya membangun kelas yang demokratis.
b. IPS sebagai pendidikan multikultural
(multicultural eduacation), yakni:
1) Mendidik siswa bahwa perbedaan itu wajar
2) Menghormati perbedaan etnik, budaya, agama, yang
menjadikan kekayaan budaya bangsa
3) Persamaan dan keadilan dalam perlakuan terhadap
kelompok etnik atau minoritas.
c. IPS sebagai pendidikan global (global
education), yakni:
1) Mendidik siswa akan kebhinekaan bangsa, budaya,
dan peradaban di dunia
2) Menanamkan kesadaran ketergantungan antar bangsa
3) Menanamkan kesadaran semakin terbukanya
komunikasi dan transportasi antar bangsa di dunia
4) Mengurangi kemiskinan, kebodohan dan perusakan
lingkungan.
B. Karakteristik Ilmu Pengetahuan Sosial (IPS)
Aspek
kehidupan yang kita jalani baik itu hubungan sosial, ekonomi, sejarah ataupun
politik itu semua bersumber dari masyarakat, maka dari itu masyarakat menjadi
sumber utama dari IPS. Karakteristik IPS yaitu bagaimana kita sebagai pendidik
memberikan berbagai pengertian yang mendasar yang harus dimiliki oleh peserta
didik, melatih berbagai keterampilan yang harus selalu dikembangkan melalu
pendidikan IPS ini, serta mengembangkan atau membentuk moral yang dibutuhkan
oleh peserta didik.
Karakteristik IPS ini ditentukan oleh jenjang pendidikan
peserta didik atau usia peserta didik. Untuk mengetahui pencapaian dan
pemahaman peserta didik setelah mengikuti pembelajaran IPS maka harus diadakan
evaluasi secara terus-menerus sesuai dengan proses pembelajarannya. Karena
dengan diadakannya evaluasi ini kita sebagai pendidik akan mengetahui apakah 9
kompetensi yang telah ditetapkan atau tujuan pembelajaran tersebut sudah
tercapai atau belum. Dan evaluasi juga harus meliputi berbagai aspek yaitu
aspek kognitif, apektif dan psikomotor. Setiap manusia sejak lahir telah
berinteraksi dengan manusia lain, misalnya dengan ibu yang melahirkannya,
ayahnya, dan keluarganya.
Selanjutnya setelah usia taman Kanak-kanak ia akan
berinteraksi dengan teman-teman sekelasnya, dan dengan gurunya. Sesuai dengan
bertambahnya umur, maka interaksi tersebut akan bertambah luas, begitu juga ia
akan mendapat pengalaman dan hubungan sosial dari kehidupan masyarakat
disekitarnya. Dari pengalaman tersebut anak akan mengenal bagaimana seluk beluk
kehidupan. Misalnya bagaimana cara seseorang memenuhi kebutuhan hidupnya, cara
menghormati orang yang lebih tua, sebagai anggota masyarakat harus mentaati
aturan atau norma-norma yang berlaku, mengenal hal-hal yang baik dan buruk,
maupun benar dan salah. Semua pengetahuan yang telah melekat pada diri anak
tersebut dapat dikatakan sebagai “pengetahuan sosial” Dengan demikian dalam
diri kita masing-masing dengan kadar yang berbeda, sebenarnya telah terbina
pengetahuan sosial tersebut sejak kecil, hanya namanya belum kita kenal dan
dikenal setelah secara formal memasuki bangku sekolah. Manusia butuh makan
untuk mempertahankan hidup sehingga kita dapat melakukan kegiatan dan
berhubungan dengan orang lain. Aspekaspek kehidupan itu saling ada keterkaitan,
aspek ekonomi terkait dengan aspek psikologi dan sosialbudaya.
Kebutuhan hidup
manusia tidak sekedar memenuhi aspek ekonomi tetapi manusia juga perlu untuk
menambah pengetahuan, seperti yang Anda lakukan sekarang ini. Perkembangan
Iptek yang sangat cepat nampak pada penggunaan komputer dan satelit. Dengan
teknologi, sekarang orang dapat dengan cepat dapat menghimpun informasi dunia
dengan rinci tentang segala hal, misalnya kekayaan laut, hutan, situasi politik
suatu negara, dan peristiwaperistiwa aktual lainnya. Dengan kemajuan Iptek yang
begitu kuat pengaruhnya sehingga dapat mengubah sikap, pandangan, dan perilaku
10 sesorang. Dengan kemajuan teknologi pula sekarang ini orang dapat
berkomunikasi dengan cepat di manapun mereka berada melalui handphone dan
internet. Hubungan keruangan antara keadaan alam dan faktor manusia, (kualitas,
mata pencaharian, dan penguasaan Iptek) memberikan corak atau karakter
kehidupannya masyarakat setempat. Keadaan seperti itu dalam kehidupan manusia
termasuk aspek geografi. Aspek ini dapat dijadikan petunjuk tentang
karakteristik setempat yang berhubungan dengan kehidupan manusia yang terkait
dengan kondisi setempat. Karakteristik IPS diantaranya:
1. Integrated (terpadu)
2. Interdisipliner (dapat dikaji dari satu bidang
ilmu pengetahuan)
3. Multidisipliner (dapat dikaji dari berbagai
bidang keilmuan/rumpun pelajaran)
4. Psiko pedagogis (kajian IPS harus
mempertimbangkan kemampuan berfikir siswa dengan memperhatikan Psikologi
perkembangan mereka.
5. Cross disipliner (menyilangkan satu mata
pelajaran dengan mata pelajaran lain yang relevan)
6. Social learning (dalam IPS harus ada aspek ilmu
yang bisa dipelajari)
7. Social education (dalam IPS harus ada ilmu yang
bisa diambil)
BAB III
PENUTUP
A. KESIMPULAN
IPS
merupakan terjemahan social studies. Dengan demikian IPS dapat diartikan dengan
“penelaahan atau kajian tentang masyarakat”. Dalam mengkaji masyarakat, guru
dapat melakukan kajian dari berbagai perspektif sosial, seperti kajian melalui
pengajaran sejarah, geografi, ekonomi, sosiologi, antropologi politik-pemerintahan,
dan aspek psikologi sosial yang disederhanakan untuk mencapai tujuan
pembelajaran. IPS merupakan studi yang mempelajari tentang masyarakat atau
manusia, dan merupakan ilmu pengetahuan sosial yang diambil dari ilmu sosial.
Pada hakikatnya IPS merupakan perpaduan pengetahuan sosial. Misalnya di tingkat
SD perpaduannya antara sejarah dan geografi, SMP perpaduannya antara sejarah,
geografi dan ekonomi koperasi, sedangkan di SMA perpaduannya antara sejarah,
geografi, ekonomi koperasi, dan antropologi. Dan di perguruan tinggi IPS ini
dikenal dengan studi sosial dimana IPS dan Studi sosial merupakan perpaduan berbagai
keilmuan ilmu sosial.
DAFTAR
PUSTAKA
http://caturkakadea.blogspot.co.id/2013/06/hakikat-dan-karakteristik-pendidikanips.html
http://putiutami25.blogspot.co.id/2013/05/hakikat-konsep-dasar-ips.html
http://pendidikanuntukindonesiaku2.blogspot.co.id/2016/02/hakikatpembelajaran-ips-ilmu.html
Komentar
Posting Komentar