Ada Sumur Dalam Geraham



Dagdigdug, dagdigdug......

Begitu kerasnya suara detak jantung Rani,matanya kedap kedip seperti bola lampu yang akan putus, jidatnya pun semakin mengkerut,seperti orang yang sedang terlilit hutang besar dengan rentenir, tidak Rani tidak sedang akan di usir ataupun  menerima lapor, ia sedang gugup lantaran gigi gerahamnya akan di cabut.

 Sudah sedari umur 8 tahun gigi geraham Rani bermasalah, mulai dari lubang kecil hingga yang ia sebut sumur dalam gigi lantaran sudah besar sekali bolong gigi gerahamnya.Sejak setahun yang lalu Rani sudah mempunyai niat untuk mencabut sumur dalam gigi nya itu, namun ia urungkan niatnya , karena dokter bilang jika gigi nya akan di cabut, maka harus menghabiskan obat terlebih dahulu, itulah masalah nya Rani tidak bisa minum obat, ia lebih memilih di suntik ketimbang harus minum obat.
 
Terhitung 3 kali Rani pergi ke puskesmas untuk cabut gigi, ke tiga puskesmas itu menyarankan untuk tetap minum obat dahulu, akhirnya pupus sudah niat Rani untuk cabut gigi. Setelah satu tahun itu, Rani merasa lubang dalam gigi geraham nya itu semakin dalam, sering luka, dan setiap kali makan ada saja sisa makanan yang menyangkut, hal itu membuat Rani tak nyaman, apalagi ketika sedang berbincang dengan teman.

 Ia mencoba untuk kembali ke puskesmas terdekat, kali ini ia benar akan mencabut giginya. Setelah di periksa dokter membuat resep obat,  dengan cepat Rani nyeletuk
“Dokter, Rani tidak bisa minum Amoxilin, jadi jangan di beri obat itu ya.”
“Oh ia, kenapa? Ada alergi ya?”
“Tidak dokter, tapi Rani tidak pernah bisa menelan amoxilin, selalu saja di muntahkan obat itu.”
“Kalau gitu minum obatnya  di barengi dengan buah ya, biar pahit nya nggak terlalu terasa.”

Setelah mendapatkan obat dari apotek, Rani terlihat tersenyum karena obat yang di beri tidak seperti biasanya. Rani  berusaha menghabiskan obat itu. Hari yang di tunggu pun tiba.

“Allahhumma shalli ‘alaa  Muhammad, wa ‘alaa aali Muhammad.”

Tak hentinya ia ber shalawat saat bius mulai memasuki pekarangan giginya. Selesai sudah gigi sumur nya itu sudah di angkat, dokter menyarankan agar gigi geraham kirinya juga harus segera dicabut. Menurut Dokter Rani punya 3 gigi geraham yang bermasalah, dan satu satu nya cara adalah mencabutnya. Rani berusaha patuh pada perintah dokter.

Selesai mencabut gigi, mulut dan gigi Rani masih berasa kelu lantaran obat bius. Yang Rani rasakan sekarang ia sulit untuk makan. Satu minggu setelah itu Rani kembali mencabut giginya, sah lah sudah kini rani kehilangan 2 gigi gerahamnya.

Terasa sekali  kini Rani tak bisa lagi mengunyah seperti dulu, bahkan ia suka di  ledeki nenek nenek, karena mengunyah hanya dengan bantuan gigi seri, mulutnya pun monyong ketika makan.
Oh Rani menyesal sekali kenapa dulu tidak suka menggosok dan merawat gigi, hingga sampai ada sumur dalam gerahamnya .Usianya baru 15 tahun, tapi sudah kehilangan kenikmatan saat makan.

“Tidak bisa di bayangkan apalagi kakek dan nenek yang giginya ompong, bagaimana cara mereka makan? Apa rasanya? Seperti apa enaknya?dan bagaimana rasanya ketika satu persatu giginya harus di cabut, ataupun tanggal dengan sendirinya,,, hiii”

Dengan sisa gigi geraham yang ada, Rani mencoba untuk merawatnya, ia tak ingin  ompong di usia mudanya karena lalai menjaga .

Komentar

Postingan populer dari blog ini

Permainan Tradisional " Gasingan Kelapa"

Program stimulasi Bidang Kognitif AUD

Pembelajaran IPS AUD