Usah Kau Lara Sendiri




Kenal lirik lagu ini?
Ku lihat mendung menghalangi
Pancaran wajahmu
Tak terbiasa kudapati
Terdiam mendura
Apa gerangan bergemuruh
Di ruang benakmu
Sekilas kilau mata ingin berbagi cerita
Lirik lagu yang di nyanyikan oleh Ruth Sahanaya feat  Katon Bagaskara ini, kami  persembahkan secara musikal sekitar tahun 2012 silam, dalam malam renungan HIV dan AIDS  di Balairung Sari Jambi, tadinya lagu ini sudah sempat menghilang dan tertidur di bawah alam sadar, namun baru beberapa jam yang lalu, tidak sengaja ku dengar di televisi, sebagai soundtrack tayangan beberapa aktris yang sedang tertimpa penyakit kronis.
Malam itu, kami persembahkan dengan cukup apik lagu ini kepada mereka, dengan sedikit aransemen ditambah alunan musik daerah, suasana hangat pun terjalin dari  pancaran lilin-lilin kecil yang dibawakan oleh para pengisi suara, berjalan menelusuri beberapa titik sudut ruang, lalu membentuk lingkaran yang mengelilingi seseorang ,semua lampu dimatikan dan hanya ada penerangan dari lilin-lilin kami, tidak lama setelah itu isak tangis haru pun terdengar dari ruang ini. Tampak mendung itu terlihat dari pancaran mata mereka. Ya, setidaknya lagu ini mengingatkan mereka bahwa masih ada asa tersisa, masih ada orang-orang yang perduli serta tidak mengabaikan mereka.
Kudatang sahabat bagi jiwa
Saat batin merintih
Usah kau lara sendiri
Masih ada asa tersisa......
Letakkanlah tanganmu di atas bahuku
Biar terbagi beban itu dan tegar dirimu
Di depan sana cahya kecil tuk memandu
Tak hilang arah kita berjalan
Menghadapinya....
Aku berharap sekali, persembahan ini setidaknya bisa membuka mata mereka, bahwa kesempatan untuk berubah itu masih terbuka lebar, karena aku juga yakin, tangis mereka adalah tangis penyesalan, dan mereka ada disitu malam itu tentu karena mereka ingin berubah, dan memang banyak diantara mereka juga yang sedang dalam proses berubah dan bahkan sudah resmi meninggalkan hal-hal itu.
Yang perlu diketahui adalah mereka tidak untuk diperolok-olokan, tidak pula untuk dijauhkan apalagi di diskriminasi. Hanya dengan memandang ataupun bersentuhan tangan pun tidak akan menularkan penyakitnya. Mereka membutuhkan kita, untuk kembali kepada yang  benar.
Hal ini juga mengingatkanku Berkenaan dengan hidayah. Waktu itu sempat ku tanyakan kepada guruku, tentang konsep “hidayah”.
“Kenapa tidak semua orang mendapatkan hidayah,Pak?”
“Apakah hidayah hadir pada tubuh-tubuh tertentu”? Lalu beliau menjawab dengan isyarat
“Coba kamu lihat, apakah matahari memilih siapa saja yang akan terkena sinarnya?”
“Tidak kan?”
“ Tapi, ada kan yang tidak terkena sinar matahari?”
“ Ya, karena ada penghalang(dinding) yang membuat pancaran sinar matahari itu tidak bisa masuk”
Jelas sekali dari pernyataan ini aku dapat mengambil kesimpulan, bahwa hidayah itu ada, hidayah akan hadir jika kita mau mengambilnya.
Sebesar apapun kesalahan yang diperbuat “Allah maha rahman dan rahim”
“Allah hu akbar”
Mencoba untuk berbenah diri, menjadi lebih baik, mendekatkan diri pada Illahi adalah harapan setiap manusia (hamba) yang ingin berubah, semoga   istiqomah selalu di hati.

Komentar

Postingan populer dari blog ini

Permainan Tradisional " Gasingan Kelapa"

Program stimulasi Bidang Kognitif AUD

Pembelajaran IPS AUD